Tren fashion Lebaran 2025 diperkirakan akan menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan sentuhan modern, mencerminkan perkembangan mode yang berkelanjutan serta preferensi yang semakin beragam di kalangan masyarakat. Berikut beberapa prediksi tren fashion Lebaran 2025:
- Warna Lembut dan Earthy: Warna-warna pastel dan earthy tones seperti hijau zaitun, krem, cokelat muda, dan terracotta akan mendominasi. Warna-warna ini mencerminkan kesederhanaan dan ketenangan yang sering dikaitkan dengan perayaan Lebaran.
- Desain Minimalis dengan Aksen Tradisional: Pakaian dengan desain sederhana namun diberi sentuhan aksen tradisional seperti bordir, tenun, atau motif batik akan menjadi favorit. Potongan pakaian yang bersih dan tidak berlebihan akan menciptakan tampilan elegan namun tetap sopan.
- Material Ramah Lingkungan: Bahan-bahan yang ramah lingkungan dan sustainable akan semakin diminati, seperti linen, katun organik, dan serat alami lainnya. Fokus pada fashion yang berkelanjutan dan ramah lingkungan akan menjadi tren kuat.
- Setelan Koordinasi: Setelan dengan motif dan warna yang serasi antara atasan dan bawahan akan populer. Misalnya, blouse panjang atau tunik dengan celana palazzo atau rok yang memiliki pola atau warna yang serasi.
- Aksesori Berani: Aksesori besar dan berani, seperti anting panjang, kalung besar, atau ikat pinggang dekoratif, akan menjadi pilihan untuk menambah karakter pada penampilan. Aksesori ini akan memberikan kontras menarik pada pakaian yang sederhana.
- Hijab Layered dan Bermotif: Gaya hijab yang berlapis dengan motif yang menarik atau permainan tekstur akan menjadi tren. Hijab yang lebih eksperimental dengan sentuhan modern namun tetap dalam koridor syar’i diprediksi akan populer.
- Kaftan Modern: Kaftan tetap menjadi pilihan populer, tetapi dengan potongan yang lebih modern dan variasi panjang, termasuk yang lebih pendek untuk tampilan yang lebih kasual namun tetap elegan.
- Mode Gender-Neutral: Pakaian yang bersifat gender-neutral atau unisex akan semakin diterima, terutama dalam bentuk tunik, outerwear, dan kaos panjang yang dapat dikenakan oleh semua orang tanpa memandang gender.
Tren ini mencerminkan perpaduan antara tradisi dan modernitas yang semakin diterima di berbagai kalangan, serta perhatian yang lebih besar pada keberlanjutan dan kepraktisan dalam berbusana.