Proses pewarnaan denim di pabrik tekstil umumnya melibatkan beberapa tahapan utama, menggunakan pewarna indigo yang khas untuk menghasilkan warna biru klasik. Berikut langkah-langkah umum dari proses pewarnaan denim:
1. Pencelupan Benang (Yarn Dyeing)
Pewarnaan denim biasanya dilakukan pada benang, bukan pada kain utuh. Proses ini dikenal sebagai rope dyeing atau slasher dyeing.
- Rope Dyeing: Benang denim dikumpulkan menjadi tali-tali besar dan kemudian dicelupkan berulang kali dalam larutan pewarna indigo untuk mencapai warna yang diinginkan. Proses pencelupan ini berlapis, artinya benang dicelupkan berulang kali dengan jeda oksidasi untuk membangun warna.
- Slasher Dyeing: Benang dicelupkan secara berkelanjutan dalam larutan pewarna indigo saat benang diurai menjadi helai tunggal, lalu dikeringkan dan digulung.
2. Pewarnaan dengan Indigo
Pewarna yang paling umum untuk denim adalah indigo, pewarna alami atau sintetis. Indigo tidak sepenuhnya menembus inti benang, yang memberikan efek “pudar” alami seiring pemakaian denim. Tahapan dalam pewarnaan indigo meliputi:
- Pencelupan Berulang (Multiple Dips): Untuk menciptakan warna biru yang dalam, benang dicelupkan dalam larutan indigo beberapa kali. Setelah setiap celupan, benang dibiarkan terkena udara untuk oksidasi, yang mengubah warnanya dari hijau menjadi biru.
- Oksidasi: Proses ini penting untuk menstabilkan pewarna indigo di permukaan benang.
3. Pengeringan
Setelah pencelupan selesai, benang dikeringkan secara hati-hati agar pewarna terikat dengan baik. Pada metode rope dyeing, tali-tali benang digantung untuk dikeringkan, sementara pada slasher dyeing, benang dijalankan melalui mesin pengering.
4. Penggulungan
Setelah pewarnaan dan pengeringan, benang denim digulung menjadi gulungan besar yang siap digunakan dalam proses tenun untuk menghasilkan kain denim.
5. Penambahan Finishing (Opsional)
Dalam beberapa kasus, benang atau kain denim yang sudah jadi mungkin menjalani proses finishing tambahan untuk memberikan efek khusus, seperti pencerahan atau pencucian (stone-washed, acid-washed).
Proses pewarnaan ini menghasilkan karakteristik unik denim, di mana warnanya bisa memudar secara alami selama pemakaian dan pencucian, memberikan gaya yang khas pada pakaian denim.